Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1
Senin, 07 November 2022
Edit
Kali ini saya akan menguraikan tentang Refleksi saya yang berkaitan dengan kegiatan pelatihan yang sudah kami lakukan selama dua minggu khususnya pada modul 1.1 Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Dalam menulis jurnal refleksi ini saya berpedoman pada model 4F, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway, yang mencakup: 1) Fact; 2) Feeling; 3) Findings; dan 4) Future.
1. Fact (Peristiwa)
- Kamis 20 Oktober 2022, Program Guru Penggerak angkatan 7 dibuka perdana oleh Menteri Kemdikbudristek, Nadiem Anwar Makarim B.A. M.B.A dan Dirjen GTK, Prof. DR. Nunuk Suryani, M.Pd pada hari melalui video conference dan disiarkan secara langsung melalui Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI.
- Jumat 21 Oktober 2022 seluruh Calon Guru Penggerak (CGP) diwajibkan mengerjakan pretest di LMS akun guru penggerak.
- Sabtu 22 Oktober 2022 seharusnya kami melakukan Lokakarya Orientasi, akan tetapi dikarenakan di daerah kami sedang terjadi musibah banjir khususnya di Kabupaten Aceh Utara, maka Lokakarya Orientasi untuk kelas Aceh Utara di mundurkan di hari jumat 4 November 2022.
- Selanjutnya dari tanggal 24 Oktober sampai dengan 2 November 2022 kami belajar melalui LMS tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara bersama fasilitator IRVAN. Kegiatan yang dilakukan dalam LMS, diantaranya eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi (kesimpulan dan refleksi), dan aksi nyata.
- Kamis 3 November 2022 diadakan kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama Instruktur ibu Elliza melalui Google Meet tentang pemahaman mendalam konsep Filosofis Ki Hajar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan abad saat ini.
- Jumat 4 November 2022 yang merupakan agenda dilaksanakannya Lokakarya Orientasi yang sempat tertunda sebelumnya. Kegiatan di laksanakan di SD Negeri 1 Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara. Lokakarya Orientasi ini di hadiri langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara yaitu Bapak Jamaluddin, S.Sos,. M.Pd serta Tim Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Aceh.
- Dalam kegiatan Lokakarya Orientasi ini merupakan pertemuan secara langsung dengan Pengajar Praktik kami yaitu ibu Nurlindayani yang selama dua minggu dengan sabar dan memandu dan membimbing kami untuk melaksanakan kegiatan pelatihan secara daring dengan baik dan lancar.
2. Feeling (Perasaan)
Perasaan saya mengikuti kegiatan di dua minggu. ini sangat senang sekali dan bangga. Senang karena saya bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman tentang filosofi KHD.
Banyak ilmu pengetahuan yang saya dapatkan selama menjalani kegiatan ini, misalnya bagaimana menjadi guru yang selayaknya, bagaimana berhamba pada anak, upaya apa yang harus dilakukan, dan lainnya. Keseluruhan rangkaian yang ada di dalam LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang saya miliki tentang pendidikan sangat jauh dari pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara.
Dari keseluruhan rangkaian modul, tagihan dan tugas-tugas yang ada di dalam LMS ini membuat saya menyadari bahwa apa yang saya miliki dan pahami tentang Pendidikan ini masih sangat jauh dari apa yang diharapkan dengan tujuan konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Betapa KHD menerangkan bahwa kita harus memanusiakan manusia, memerdekakan manusia, kita harus menuntun sehingga murid dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal dengan segala kodratnya (baik kodrat alam, maupun kodrat zamannya) sehingga para siswa kelak dapat mencapai kebahagiaan yang setinggi-tinggi nya, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
3. Findings (Pembelajaran)
Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara ini saya mendapat ilmu untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang pendidik. Sebagai seorang pendidik saya harus menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karso, dan Tut wuri handayani.
Dari pembelajaran ini, saya baru mengetahui bahwa pengajaran dan pendidikan harus selaras dengan penghidupan dan kehidupan bangsa agar semangat cinta tanah air dapat terus terpelihara. Ki Hajar Dewantara menekankan agar pendidikan selalu memperhatikan diantaranya adalah: 1) Kodrat Alam, 2) Kemerdekaan, 3) Kemanusiaan, 4) Kebudayaan, dan 5) Kebangsaan.
Pemikiran KHD tersebut menyatakan bahwa tugas guru disini adlah menuntun anak pada kodratnya sehingga anak dapat hidup secara mandiri di masyarakat. Pendidikan harus didasarkan pada kodrat alam dan kodrat zaman. Tidak hanya itu, KHD mengatakan bahwa pendidikan harus menghamba pada siswa. Artinya pembelajaran harus berpusat pada siswa. Siswa harus mendapatkan pendidikan yang bahagia dan menyenangkan. Ketika berdiskusi dengan fasilitator, instruktur, dan rekan CGP yang lain banyak sharing pengalaman dalam penyelesaian tantagan dalam penerapan filosofi KHD ini di sekolah.
4. Future (Penerapan)
Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara ini, memotivasi saya untuk melakukan hal terbaik dalam pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai sejalan dengan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara.
Selanjutnya saya akan merancang pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Saya akan menjadi guru yang bisa menuntun kodrat siswa dan menjadi teladan bagi mereka. Pendidikan disesuaikan dengan kodrat zaman bahwasannya anak sekarang hidup di era digital, sehingga guru harus mengembangakn keterampilan abad 21 untuk menghadapi tantangan zaman ini.
Keterampilan abad 21 dapat dilaksanakan dengan pembelajaran menggunakan proyektor dan menuntun siswa untuk aktif mengkonstruk ilmunya sendiri. Tugas guru di sini hanyalah menuntun siswa. Selain itu siswa juga memiliki karakteristik, potensi, minat dan baka yang berbeda sesuai dengan kodrat alam. Oleh karena itu pembelajaran harus memfasilitasi perbedaan siswa tersebut.
Dokumentasi Kegiatan:
Pembukaan Pendidikan Guru Penggerak angkatan 7
Ruang Kolaborasi Sesi 1
Diskusi Kelompok
Ruang Kolaborasi Sesi 2
Lokakarya Orientasi
Bimbingan Langsung oleh Pengajar Praktik Ibu Nurlindayani
Sekian uraian yang dapat saya sampaikan dalam Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Provinsi Aceh.
Ahmad Sodiqin, S.ST
Calon Guru Penggerak Angkatan 7
Nurlindayani
Pengajar Praktik
IRVAN
Fasilitator